Rabu, 30 April 2008
Untuk Nisa Baek dan Bagus Meonglakan-bagian kedua
Caranya begini:
Pertama, cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya bangsanya tikus tidak bisa masuk). Jangan lupa kalau membeli keranjang plastik ini berikut tutupnya.
Kedua, cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan.
Ketiga, isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi. Kalau sebelumnya anda tidak membuat kompos sendiri, anda minta saja ke teman anda yang punya persediaan kompos yang siap pakai ( atau busat sendiri dengan cara yang ditunjukkan di posting sebelumnya). Tebarkan kompos ke dalam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik.
Keempat, bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm.
Kelima, setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi.
Anehnya, doos dalam keranjang ini lama tidak penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.
Catatan: khusus untuk komposter Keranjang Takakura ini, upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan.
Catatan untuk siapa saja yang baca ini terutama adekq yang baek, lucu n bubu….
Dek, ini panduan dari mas rahman untuk membantu kamu waktu presentasi karya ilmiahmu nanti.
1. Pertama, tunjukkan nama benda karya ilmiahmu
2. kedua, jelaskan asal mulanya kenapa kamu bikin keranjang ini. Tak kasih tahu yo, keranjang ini dibuat untuk mengatasi masalah sampah yang sering terjadi di rumah tangga yang sudah tidak punya lagi joglangan untuk menampung sampah-sampah organiknya
3. keunggulan keranjang takakura ini bias dilihat di http://keranjangtakakura.blogspot.com
kalo menurut bagus sendiri apa keunggulannya:
- tidak terlalu bau seperti joglangan biasa
- tidak mengeluarkan cairan berbau busuk ( yang aslinya bila dimikroskop akan terlihat bakteri-bakteri baik pengurai sampah), karena langsung diserap oleh tanah di dalam keranjang takakura untuk membuatnya menjadi gembur
- cocok untuk daerah perumahan yang sangat dempet sehingga tidak memungkinkan memiliki joglangan
4. terus, jelasin PRINSIP KERJANYA:
- keranjang takakura prinsipnya sama dengan joglangan, hanya saja dibuat lebih enak dipandang mata ( tambah-tambahono ben akeh). Sampah-sampah organic yang diasukkan ke dalam Keranjang Takakura ini dalam waktu sekitar 1 bulan akan dibusukkan oleh bakteri-bakteri baik pengurai sampah ( wujudnya adalah berupa cairan bau, biasanya disebut lindi ) yang akan mengubahnya menjadi tanah yang subur atau kompos
5. cara membuatnya kayak di atas
6. terus jelaskan biaya produksinya sekitar berapa
keranjang takakura sudah mulai dikenalkan di Surabaya dan Bali
udah kayak gitu yang bisa takbantu untuk si lakan. Ini tolong disebarkan kalo bisa.
( sekarang klik File, save as – en di flashdiskmu )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar